Kehutanan merupakan salah satu bagian dari pertanian secara luas. Artinya salah satu pengelolaan sumberdaya alam yang ada di muka bumi ini bertonggak pada sektor ini. Sektor kehutanan tak lepas pula pada sosok jiwa muda atau dalam hal ini membahas tentang peran dari mahasiswa dalam hal konservasi khususnya konservasi sumberdaya hutan.
Pengelolaan sumberdaya hutan merupakan hal yang sangat penting agar kelestarian dari sumberdaya hutan ini dapat tetap terjaga dan bias dimanfaatkan secara terus menerus dengan bijaksana. Pengelolaan ini dipandang perlu memegang azas konservasi yaitu perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari. Azas konservasi ini dirasa perlu untuk dipromosikan secara luas. Agar masyarakat luas pun merasa memiliki dan mengerti akan pentingnya konservasi baik sumberdaya alam maupun lingkungannya. Promosi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan aksi damai turun ke jalan, promosi terbuka, pameran, seminar, dan cara-cara lainnya yang dapat menarik perhatian masyarakat secara luas.
Berbagai macam promosi konservasi banyak dilakukan oleh berbagai kalangan termasuk kalangan muda dari kaum intelektual mahasiswa. Pada tanggal 28 dan 29 November 2012 telah diadakan suatu kegiatan yang merupakan salah satu bukti real dari mahasiswa dalam hal promosi tentang konservasi. Kegiatan ini degelar oleh suatu organisasi kemahasiswaan tingkat departemen di IPB yakni Himakova atau Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB. Kegiatan ini berupa expo dengan berbagai atraksi dan pamerannya. Pameran yang ditunjukan antara lain pameran mengenai foto-foto keindahan alam, hutan dan keanekaragaman hayati yang telah berhasil direkam dan diabadikan oleh mahasiswa tersebut. Ada pula pameran mengenai hasil-hasil ekspedisi yang telah dilaksanakan oleh Himakova seperti laporan ilmiah dan juga beberapa bukti-bukti fisiknya. Bukti-bukti fisik ini pun cukup menarik seperti hasil gypsum jejak mamalia, bulu burung yang ditemukan, herbarium/awetan dari tumbuhan, awetan specimen mati dan banyak lagi yang ditampilkan. Sementara atraksi yang paling banyak diminati oleh pengunjung expo ini yakni atraksi mengenai spesimen hidup yang sengaja dibawa oleh mahasiswa-mahsiswa yang menggelar kegiatan ini. Atraksi ini berupa penjelasan mengenai satwa-satwa, kebiasaannya dan perannya dalam ekologi di dalam hutan.
Kegiatan semacam ini perlu diketahui dan digelar lebih luas lagi untuk kemudian mempromosikan tentang konservasi dan pentingnya konservasi bagi kehidupan. Selain itu kegiatan semacam ini pun banyak memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat luas khususnya pengunjung dari expo semacam ini. Selain pengetahuan tentang konservasi, pengetahuan lain mengenai pengelolaan sumberdaya hutan dan ilmu-ilmu yang mempelajari mengenai satwa atau tumbuhan pun bias didapat di kegiatan semacam ini.
Dari kegiatan-kegiatan ini ternyata dapat dilihat bahwasanya konservasi tidak menutup kemungkinan untuk pemanfaatan dalam hal ekonomi, ekologi, sosial, dan kebudayaan masyarakat secara umum. Konservasi pun dalam aplikasinya ternyata dalam kehidupan sehari-hari pun dapat diaplikasikan dengan bersama-sama menjaga hutan, dan praktek gaya hidup sehat dan hijau atau ramah lingkungan. Untuk itu pembaca diharapkan bersama-sama dengan penulis dan kawan-kawan mahasiswa konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata fakultas kehutanan ipb diharapkan dapat bersama-sama untuk menjaga hutan dan lingkungan, minimal lingkungan di sekitar diri kita sendiri.
(M. A. K. Budiman)