Monthly Archives: November 2012

Kehutanan, konservasi dan masyarakat luas : Peran mahasiswa dalam promosi konservasi

penjelasan di stand dan pencerdasan mengenai konservasi kepada masyarakat luas

penjelasan di stand dan pencerdasan mengenai konservasi kepada masyarakat luas

tampak salah satu penggelar acara sedang atraksi dengan seekor ular di tangannya

tampak salah satu penggelar acara sedang atraksi dengan seekor ular di tangannya

terlihat pengunjung sedang menandatangani pesan dan kesan expo Himakova

terlihat pengunjung sedang menandatangani pesan dan kesan expo Himakova

lukisan nyi roro kidul yang ada di expo Himakova (Hasi foto dicetak pada banner)

lukisan nyi roro kidul yang ada di expo Himakova (Hasi foto dicetak pada banner)

Kehutanan merupakan salah satu bagian dari pertanian secara luas. Artinya salah satu pengelolaan sumberdaya alam yang ada di muka bumi ini bertonggak pada sektor ini. Sektor kehutanan tak lepas pula pada sosok jiwa muda atau dalam hal ini membahas tentang peran dari mahasiswa dalam hal konservasi khususnya konservasi sumberdaya hutan.

Pengelolaan sumberdaya hutan merupakan hal yang sangat penting agar kelestarian dari sumberdaya hutan ini dapat tetap terjaga dan bias dimanfaatkan secara terus menerus dengan bijaksana. Pengelolaan ini dipandang perlu memegang azas konservasi yaitu perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan secara lestari. Azas konservasi ini dirasa perlu untuk dipromosikan secara luas. Agar masyarakat luas pun merasa memiliki dan mengerti akan pentingnya konservasi baik sumberdaya alam maupun lingkungannya. Promosi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan aksi damai turun ke jalan, promosi terbuka, pameran, seminar, dan cara-cara lainnya yang dapat menarik perhatian masyarakat secara luas.

Berbagai macam promosi konservasi banyak dilakukan oleh berbagai kalangan termasuk kalangan muda dari kaum intelektual mahasiswa. Pada tanggal 28 dan 29 November 2012 telah diadakan suatu kegiatan yang merupakan salah satu bukti real dari mahasiswa dalam hal promosi tentang konservasi. Kegiatan ini degelar oleh suatu organisasi kemahasiswaan tingkat departemen di IPB yakni Himakova atau Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB. Kegiatan ini berupa expo dengan berbagai atraksi dan pamerannya. Pameran yang ditunjukan antara lain pameran mengenai foto-foto keindahan alam, hutan dan keanekaragaman hayati yang telah berhasil direkam dan diabadikan oleh mahasiswa tersebut. Ada pula pameran mengenai hasil-hasil ekspedisi yang telah dilaksanakan oleh Himakova seperti laporan ilmiah dan juga beberapa bukti-bukti fisiknya. Bukti-bukti fisik ini pun cukup menarik seperti hasil gypsum jejak mamalia, bulu burung yang ditemukan, herbarium/awetan dari tumbuhan, awetan specimen mati dan banyak lagi yang ditampilkan. Sementara atraksi yang paling banyak diminati oleh pengunjung expo ini yakni atraksi mengenai spesimen hidup yang sengaja dibawa oleh mahasiswa-mahsiswa yang menggelar kegiatan ini. Atraksi ini berupa penjelasan mengenai satwa-satwa, kebiasaannya dan perannya dalam ekologi di dalam hutan.

Kegiatan semacam ini perlu diketahui dan digelar lebih luas lagi untuk kemudian mempromosikan tentang konservasi dan pentingnya konservasi bagi kehidupan. Selain itu kegiatan semacam ini pun banyak memberikan pengetahuan baru bagi masyarakat luas khususnya pengunjung dari expo semacam ini. Selain pengetahuan tentang konservasi, pengetahuan lain mengenai pengelolaan sumberdaya hutan dan ilmu-ilmu yang mempelajari mengenai satwa atau tumbuhan pun bias didapat di kegiatan semacam ini.

Dari kegiatan-kegiatan ini ternyata dapat dilihat bahwasanya konservasi tidak menutup kemungkinan untuk pemanfaatan dalam hal ekonomi, ekologi, sosial, dan kebudayaan masyarakat secara umum. Konservasi pun dalam aplikasinya ternyata dalam kehidupan sehari-hari pun dapat diaplikasikan dengan bersama-sama menjaga hutan, dan praktek gaya hidup sehat dan hijau atau ramah lingkungan. Untuk itu pembaca diharapkan bersama-sama dengan penulis dan kawan-kawan mahasiswa konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata fakultas kehutanan ipb diharapkan dapat bersama-sama untuk menjaga hutan dan lingkungan, minimal lingkungan di sekitar diri kita sendiri.

(M. A. K. Budiman)

Categories: News, Uncategorized | Leave a comment

Hidup Lebih Mul…

Hidup Lebih Mulia bila bisa Bermanfaat bagi orang lain minimal orang-orang disekitarnya

Categories: Uncategorized | Leave a comment

“Terbunuhnya Hasan Al-Bana” : Menguak Misteri Gerakan Dakwah di Kampus : Apa, Siapa Aktor di balik Layar serta Tujuan Akhirnya.

Hasan Albana merupakan seorang pendiri gerakan yang mengatasnamakan pergerakan agama Islam yang dinamakan Ikhwanul Muslimin (IM). Pergerakan ini pada awalnya didirikan di mesir dengan tujuan melawan pemikiran-pemikiran barat yang pada waktu itu tengah melanda mesir, pemikiran tersebut yaitu liberalisme, sekulerisme, dan pemikiran barat lainnya. Organisasi ini didirikan awalnya di sebuah kedai kopi di salah satu kota di mesir dengan anggota 6 orang. Namun dengan penyampaian dan pidato juga ceramah yang diadakan Hasan Albana, organisasi ini berkembang pesat hingga banyak pengikutnya yang mau turut berpartisipasi dalam gerakan-gerakan yang dilakukannya. Akibatnya banyak penguasa mesir waktu itu merasa terancam akan adanya pergerakan Ikhwanul Muslimin yang dipimpin sendiri oleh Hasan Albana. Pada akhirnya Hasan Albana terbunuh dan banyak dari anggotanya ditangkap oleh pemerintah.

Pergerakan setelah terbunuhnya Hasan Albana ternyata tidak sesuai dengan perkiraan pemimpin mesir pada waktu itu. Bahkan pengaruhnya sampai pada jazirah arab lainnya. Sehingga sampai pada waktu dewasa ini pengaruhnya masih bisa dirasakan sampai di Indonesia. Pergerakan-pergerakan dengan model seperti IM banyak dipakai oleh beberapa organisasi di indonesia seperti organisasi kemahasiswaan dan juga partai politik. Pergerakan IM yang ingin memakai khilafah islamiyah dalam pemerintahan ini dirasa kurang sesuai dengan idealis dan karakter bangsa indonesia yang memiliki dasar negara pancasila dan memiliki semboyan Bhineka tunggal ika, karena pergerakan yang dilakukan IM yakni pergerakan militan dan menghomogenkan suatu bangsa atau pemerintahan.

Point penting yang perlu dikaji adalah kaitan antara gerakan trans-nasional, nasional, dan juga kemahasiswaan. Tak bisa dipungkiri bahwasanya pergerakan seperti ini sepenuhnya salah, namun tidak dibenarkan pula dengan menghomogenkan seluruh rakyat indonesia dengan pandangan islamisasi, apalagi praktek seperti ini sampai dilakukan di kalangan mahasiswa dengan menghomogenkan kegiatan-kegiatan kampus yang membatasi ruang-ruang pemikiran kritis lainnya. Padahal mahasiswa haruslah mempertahankan indepedensinya. Yang dilakukan oleh golongan-golongan penganut gerakan IM ternyata ada kaitannya pula dengan partai politik dan itu pun jelas telah melanggar indepedensi mahasiswa dalam tataran politik sebagai agen independen yang berfungsi sebagai social control of government.

Dalam pembahasan lebih lanjut kaitan ini telah dipaparkan secara jelas oleh thesis dari Estu Miyarso, M.Pd yang berjudul Pendidikan Politik Mahasiswa (Studi Kasus Netralitas Ormawa UNY dalam Pemilu 2009). Dalam artikelnya ia menyebutkan pergerakan IM berkaitan erat dengan partai politik yakni PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Organisasi Mahasiswa KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Artikel ini berhasil membongkar fakta-fakta yang terjadi yakni bagaimana menghomogenkan dan mengkebiri mahasiswa di UNY dalam berpola pikir dan bertindaknya. Kegiatan yang dilakukan yakni secara terbuka maupun secara terselubung dalam acara-acara yang diadakan di kampus. Hal ini pun yang sangat dikhawatirkan apabila di IPB terjadi hal-hal semacam itu. Imbas yang paling mengerikan dalam pemaparan Miyarso (2009) yakni pendidikan politik yang dilakukan di kampus tidak lain yakni kegiatan kampanye politik yang bersifat laten. Bentuk yang dilakukan yaitu semacam indoktrinasi dengan teknik propaganda dengan tujuannya untuk mendapatkan kader-kader ideologi gerakan IM melalui Organisasi Mahasiswa KAMMI maupun parpol PKS baik kuantitas maupun kualitas.

Pada artikelnya Miyarso (2009) menerangkan bahwasanya Organi Mahasiswa internal kampus menyatakan dukungan secara terbuka, namun keberpihakannya sangat kental dan delakukan oleh aktifis maupun simpatisan dari PKS untuk dilakukan di dalam kampus, dan ini merupakan sebuah fenomena nyata yang terjadi di kampus UNY pada waktu itu. Hal ini sangat dikhawatirkan bila terjadi di kampus IPB dengan semakin dekatnya pemilu 2014 dan adanya pengkaderan secara langsung maupun tidak langsung dalam setiap kegiatan-kegiatan yang ada di kampus IPB entah dalam tataran pemilihan Rektor maupun Presiden Mahasiswa beserta Wakilnya dan juga Ketua BEM Fakultas yang ada di IPB.

Dampak negatif yang dirasakan bila hal ini benar terjadi di Kampus IPB yaitu pemahaman, sikap, dan perilaku mahasiswa terhadap kegiatan-kegiatan politik baik untuk tingkatan kampus maupun Nasional hanya bersifat puritan (hanya sedikit yang mau membahas tentang politik dan terjadi blok blok yang tidak jelas prioritasnya untuk selain golongan kader IM) dan juga bersifat partisan (hanya ikut-ikutan tanpa tahu maksud, tujuan, dan dasarannya). Demikian hal ini terjadi artinya kadar kritis dari pikiran mahasiswa yang seharusnya menjadi kontrol sosial pemerintah telah luntur, dan gerakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencurangi rakyat atau hukum bisa berjalan mulus bila berasal dari Partai tersebut, karena mahasiswa non-IM merasa tak peduli dengan isu politik dan tak mau terlibat di dalamnya yang dikarenakan mahasiswa menjadi puritan dalam hal politik dan pergerakan mahasiswa maupun organisasi.

Namun hal ini dapat diatasi bila mahasiswa secara umum mau melihat masalah politik secara bersama-sama tanpa ada pendeskreditan sebuah golongan dan dalam pembahasannya pun dilakukan secara makro. Selanjutnya gerakan menghomogenkan perlu dibredel dan mengembalikan juga mempertahankan ideologi NKRI yakni Pancasila dengan semboyannya Bhineka tunggal ika. Perlu pula gerakan-gerakan yang terorganisir untuk menyebarkan pentingnya peta politik kampus dan nasional agar tak terjadi tumpang tindih kepentingan di luar kemahasiswaan. Paling perlu disadari dari tiap gerakan yang ada baik kampus maupun nasional yaitu memahami cultural dan karakter tempat dimana ia bergerak dalam tataran kampus maupun nasional. ( M. A. K. Budiman).

Categories: Articles, Uncategorized | Leave a comment

Mengenal Kampus Biodiversitas melalui Pohon

Oleh : M. Ayief. K. Budiman

Mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan – Instititut Pertanian Bogor

Kampus IPB Merupakan kampus Biodiversitas Pertama di Indonesia. Kampus yang telah dicanangkan menjadi kampus Biodiversitas oleh Rektor IPB pada tahun 2011 ini perlu mendapat perhatian khusus dalam hal keanekaragaman hayatinya. Perhatian khusus ini telah banyak dilakukan oleh beberapa penggiat lingkungan kampus seperti peringatan dan dalam acara-acara yang bertajuk biodiversitas kampus. Namun hal ini dirasa masih kurang, karena ternyata masih banyak civitas akademik IPB yang masih belum merasa memiliki dan merasakan manfaat langsung akan adanya kampus biodiversitas. Padahan kampus biodiversitas memiliki manfaat yang begitu besar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Upaya dan aksi nyata dari kalangan mahasiswa kadang sering tersandung oleh beberapa peraturan dan kebijakan yang dirasa masih ada yang belum pro terhadap biodiversitas kampus.

Salah satu biodiversitas kampus yang memang perlu dikelola dan ditata dengan baik yaitu penataan dan pengkayaan jenis pohon di kampus, karena pohon merupakan salah satu aspek ekologis yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati kampus. Selain itu pohon juga merupakan salah satu bagian penting dalam menciptakan iklim mikro bagi lingkungan sekitarnya. Tak bisa dipungkiri bahwasanya bila ada pohon, maka lingkungan sekitar akan terasa lebih sejuk dan menyegarkan pernafasan. Hal ini dikarenakan pohon memiliki suatu proses yang dinamakan fotosintesis yang produk keluarnya berupa oksigen, dan oksigen inilah yang digunakan untuk bernafas oleh makhluk hidup baik manusia maupun hewan. Untuk itu pada taggal 21 November 2012 dalam memperngati Hari pohon, beberapa penggiat lingkunga mengadakan aksi peringatan hari pohon yang berlokasi di dalam kampus IPB. Tujuannya yakni menyadkan seluruh civitas akademik IPB untuk turut serta menyukseskan dan merealisasikan kampus IPB sbagai Kampus Biodiversitas dengan keanekaragaman hayatinya yang tinggi dan dapat dirasakan manfaat nyatanya melalui salah satu bagian pentingnya yaitu pohon. Aksi ini digelar sebagai aksi damai mahasiswa demi kesadaran seluruh civitas akademik IPB akan pentingnya pohon bagi kehidupan. (M. A. K. Budiman)

Categories: News, Uncategorized | Leave a comment

Biodiversity, now and tomorrow

Langit membiru dan bumi yang kian menghijau di kampus IPB Dramaga pada tanggal 22 mei 2012 seakan ikut merayakan international day biodiversity. Peringatan hari keanekaragaman hayati yang jatuh pada tanggal 22 mei setiap tahunnya merupakan sebuah bentuk dari kepedulian terhadap keanekaragaman hayati yang ada di dunia. Isu tentang keanekaragaman hayati merupakan salah satu isu yang masih hangat diperbincangkan di kalangan akademisi, karena biodiversity (keanekaragaman hayati) merupakan salah satu kunci kesehatan lingkungan yang ada.

Tahun 2011 bertepatan dengan hari biodiversitas internasional yaitu tanggal 22 mei 2011 rektor IPB mencanangkan kampusnya sebagai kampus biodiversitas. Pencanangan ini merupakan salah satu bentuk dari kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati baik yang ada di kampus maupun dunia. Pencanangan ini dimotori oleh mahasiswa departemen konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata fakultas kehutanan yang tergabung dalam himpunan profesi HIMAKOVA (Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya hutan dan Ekowisata). Bentuk kepedulian ini tak akan berarti apapun bila masyarakat secara umum dan civitas akademika secara khusus yang ada di Indonesia tak memberikan respos apapun bahkan cenderung tak peduli tentang isu ini.

Isu yang dibangun secara perlahan namun pasti di kampus IPB ini kini sudah mulai memberikan harapan yang cukup cerah. Beberapa Lembaga Kemahasiswaan (LK) yang ada di IPB sudah mulai andil dalam perhatian dalam keanekaragaman hayati khususnya kampus IPB itu sendiri. Beberapa kegiatan lintas LK yang ada di IPB dengan fokus kajian keanekaragaman hayati kampus sering dilakukan. Dalam tataran LK sudah banyak diperbincangkan isu ini, namun di kalanga mahasiswa selain pengurus atau anggota penuh dari tiap LK masih kurang memberikan respon, entah apa penyebabnya.

kampus biodiversitas perlu dimiliki oleh seluruh civitas kampus IPB. Fungsi dari kampus biodiversitas pun perlu diketahui oleh seluruh kalangan mahasiswa dan dosen di IPB, agar nantinya semua merasa memiliki dan merasa ingin membangun dan mengembangkan bersama-sama. Fungsi adanya pencanangan ini yaitu ingin mengembangkan biodiversitas kampus sebagai media pembelajaran tentang lingkungan hidup dan manfaatnya secara langsung dan tidak langsung oleh civitas akademika sekolah sekitar kampus dan masyarakat sekitar. Kini yang perlu direnungkan apa akan kita perbuat untuk keanekaragaman hayati terutama yang ada di kampus. (M. A. K. Budiman/Himakova IPB-46)

Categories: News, Uncategorized | Leave a comment

9 NILAI DASAR RIMBAWAN

1.      Jujur: Adalah sikap ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan.

2.      Tanggungjawab:Adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu serta berani memikul akibat atas putusan dan tindakan yang dilakukan.

3.      Ikhlas: Adalah sikap rela untuk berbuat yang positif bagi orang lain, yang datang dari sanubari

4.      Disiplin: Adalah sikap mental yang tercermin dalam perilaku kepatuhan dan ketaatan terhadap aturan kerja, hukum dan norma kehidupan bermasyarakat.

5.      Visioner: Adalah mempunyai wawasan atau pandangan jauh ke masa depan dan arah tujuan yang ingin dicapai.

6.      Adil: Adalah perbuatan yang dilandasi rasa tidak sewenang-wenang, tidak memihak, dan secara proporsional sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7.      Peduli: Adalah sikap memperhatikan orang lain dan lingkungan.

8.      Kerjasama: Adalah kemauan dan kemampuan untuk bekerjasama dengan semua pihak untuk mencapai hasil guna dan daya guna yang optimal

9.      Profesional: Adalah kemampuan konseptual, analisis dan teknis dalam bekerja yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan , sehingga putusan dan tidakannya didasari atas rasionalitas dan etika profesi.

Categories: Articles, Uncategorized | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.

from swerve of shore

by aaron joel santos

Stories from home

Photography, family and friends (+ Oliver the dog!)

Day by Day the Farm Girl Way...

Simple life on a little piece of land.

Beetles In The Bush

Experiences and reflections of a Missouri entomologist

Meanwhile, back at the ranch...

music, poetry, musings, photography and philosophy from a woman who found her way back home and wants you to come over for a hike and a cocktail.

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.